Perbandingan Performa Autoclave Manual Sebagai Alat Killing Mikroba Di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Hasil Pertanian Unand
Main Article Content
Abstract
Uji angka lempeng total (ALT) menghasilkan limbah media agar yang ditumbuhi oleh mikroba. Sebelum dibuang, harus dipastikan limbah tersebut bebas dari bakteri dan mikroba sehingga tidak akan mencemari lingkungan. Proses untuk membunuh mikroba yang telah ditumbuhkan ini dinamakan killing dengan menggunakan autoclave manual. Umur pakai autoclave manual ini diperkirakan sudah 25 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas autoclave manual dalam membunuh mikroba dengan 3 perlakuan waktu yaitu selama 15, 30, 45 menit.. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses killing mikroba selama 15 menit masih terdapat 1-8 koloni mikroba yang tumbuh setelah proses inkubasi 48 jam pada suhu 370C. Adapun pada perlakuan 30 menit dan 45 menit tidak ada satupun diamati koloni mikroba yang tumbuh (nol koloni). Hal tersebut menunjukan bahwa killling media agar yang telah ditumbuhi mikroba selama 30 menit pada suhu 1210C dapat membunuh semua mikroba terbukti dengan tidak tumbuhnya mikroba didalam media tersebut setelah diinkubasi selama 48 jam, sehingga limbah media tersebut aman untuk dibuang, tidak akan mencemari lingkungan serta menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Fardiaz,Srikandi.1992.Mikrobiologi Pangan.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Putriprinandya Dea. 2014. Autoklaf. http://www.scribd (diakses 13 Oktober 2020)
Kurniawati, D.H. 2012. Seleksi, Karakterisasi, Dan Identifikasi Isolat Bakteri Termofilik Pasca Erupsi Merapi Sebagai Penghasil Enzim Protease. Universitas Negeri Yogyakarta
Savaris, M., Santos, V. dos, & Brandalise, R. N. (2016). Influence of different sterilization processes on the properties of commercial poly(lactic acid). Materials Science and Engineering C, 69, 661–667. https://doi.org/10.1016/j.msec.2016.07.031
Slamet, J.S. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sutedjo. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Waluyo, Lud.2010.Mikrobiologi Umum.UMM Press Malang.
Zubaidah, Siti. 2000. Bakteri: Kajian Tentang Beberapa Aspek Biologis. Malang: Universitas Negeri Malang. Tematika Dan IPA, 9(1), 47–56.
Koestoer, R. A. (2004). Pengukuran Teknik. Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UI, 147–149.
Miller, C. B., & Judkins, D. C. (1981). Design of pumping systems for sampling zooplankton, with descriptions of two high-capacity samplers for coastal studies. Deep Sea Research Part B. Oceanographic Literature Review, 28(12), 881. https://doi.org/10.1016/0198-0254(81)91545-4
Nayar, S., Goh, B. P. L., & Chou, L. M. (2002). A portable, low-cost, multipurpose, surface–subsurface plankton sampler. Journal of Plankton Research, 24(10), 1097–1105. https://doi.org/10.1093/plankt/24.10.1097
Sattley, W. M., Burchell, B. M., Conrad, S. D., & Madigan, M. T. (2017). Design, Construction, and Application of an Inexpensive, High-Resolution Water Sampler. Water, 9(8), 578. https://doi.org/10.3390/w9080578
Setälä, O., Magnusson, K., Lehtiniemi, M., & Norén, F. (2016). Distribution and abundance of surface water microlitter in the Baltic Sea: A comparison of two sampling methods. Marine Pollution Bulletin, 110(1), 177–183.